Tuesday, May 4, 2010

SAUNG ANGKLUNG UDJO MENYEMARAKKAN WISUDA SARJANA & ULTAH H. PROBOSUTEDJO

Abstract

Keragaman Budaya Indonesia sangat diperhitungkan di mata masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya pengakuan dari pihak luar tentang budaya asli Indonesia dari mulai tarian sampai alat music yang berasal dari daerah yang ada di seluruh Kepulauan Indonesia. Untuk tetap menjaga kelestariannya khususnya dibidang seni musik, didaerah Bandung terdapat sebuah tempat pelatihan yang khusus memberikan pelajaran tentang cara bermain alat musik angklung yang bernama “Saung Angklung Udjo”.

Saung Angklung Udjo didirikan oleh Alm. Udjo Ngalagena dan sang istri Alm. Sumiati diawali dengan kecintaan mereka berdua semasa hidupnya dengan alat musik angklung. Mereka mewarisi saung angklung ini kepada 10 orang anaknya yang juga turut membantu operasionalisasi sehari-hari. 350 Anggota saat ini yang telah bergabung di Saung Angklung Udjo. Rata-rata mereka semua merupakan penduduk sekitar Saung yang asli orang Bandung. Mereka yang datang tidak dibatasi dengan waktu, bisa datang kapan saja. Biasanya Saung mulai ramai setelah jam pulang sekolah. Mereka yang ingin bergabung tidak dikenakan biaya alias Free Of Charge. Dana yang didapat untuk operasionalisasi Saung didapatkan dari hasil pementasan yang dilakukan seminggu dua kali dan itupun dari “saweran” orang yang menonton.

Kreatifitas dan kemampuan yang terpendam dapat dikembangkan disini. Saung Angklung Udjo ini juga merupakan Etalase Budaya Sunda karena disana terdapat sanggar Seni Tari dan Seni Musik. Alat musik yang diajarkan disana selain angklung adalah Arumba dan Gambang. Bulan ini, Saung Angklung Udjo akan berusaha mempertahankan Budaya Alat Musik Angklung sebagai warisan Indonesia. Berkat dukungan dari Lembaga PBB UNESCO, Saung Angklung Udjo pergi ke Paris untuk membawa kembali angklung sebagai warisan Budaya Indonesia.

Tidak salah memang jika saat acara Wisuda Sarjana ke XXII dan Pasca Sarjana ke IX, 24 April 2010 lalu, Saung Angklung Udjo dipentaskan sebagai penutup acara wisuda. Tampak antusiasme wisudawan/ti yang bahagia berhasil memainkan angklung dengan dipimpin konduktor dari Saung Angklung Udjo. Pentas kedua dilakukan saat Peringatan UlangTahun Bapak H Probosutedjo, 1 Mei 2010 di Hotel Le Meridien. Uniknya, semua angklung yang diletakkan di kursi masing masing tamu, ludes dibawa pulang. Tampak para tamu sangat tertarik dan merasa unik membawa angklung angklung dari Saung Angklung Udjo. Tidak tampak kekecewaan di mata mereka, justru keceriaan. Sukses selalu untuk Budaya Indonesia, bersama kita berdoa dan menjaga Angklung Tetap Jaya dan Tetap Milik Indonesia!

TULISAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KATEGORI:



0 comments:

Post a Comment

 
© Copyright by Mercu Buana News